Jumat, 30 Januari 2009

Cara Mudah Meningkatkan Kekayaan.


Bang bing bung yuk kita ke bank

Bang bing bung yuk kita nabung….

Itulah petikan lagu gubahan nenek cantik Titik Puspa, yang sudah sadar pentingnya menabung secara modern, bukan dengan cara tradisionil seperti nenek-nenek kita dahulu, disimpan di bawah bantal, atau dimasukkan “celengan jago”nya.

Cara mana yang anda pilih untuk menabung uang anda? Di bawah bantal, di “celengan jago” atau di bank?
Apapun yang anda pilih, sudah merupakan pilihan budaya (gaya) hidup yang tepat, berarti anda sudah menerapkan manajemen keuangan. Anda sudah “melek financial” sekarang saatnya meningkatkan kemampuan financial anda.

Artikel ini saya tulis untuk mengajak anda menerapkan cara lain mengelola duit di bank untuk mendapat hasil lebih. Cara yang penulis sampaikan berdasarkan pengalaman yang terjadi 3 bulan lalu.

Pagi itu, penulis tergesa-gesar untuk mengambil uang di salah satu bank pemerintah untuk melakukan pembayaran, dalam ketergesaan itu, pandangan mata sempat tertegun melihat bunga yang tertulis dibuku tabungan yang tidak seberapa, Rp. 1.000,00 per Rp. 1.000.000,00 uang yang disimpan. Otak tergerak untuk mencari tahu bunga ditempat lain. Setelah melakukan riset kecil-kecilan ditemukanlah bahwa pada saat yang sama, deposito di sebuah bank pasar memperoleh bunga Rp. 13.000,00 per Rp. 1.000.000,00 untuk jangka waktu 1 tahun. Tanpa menunggu waktu lama, rekening langsung ditutup dan dipindahkan ke deposito tersebut.

Coba lihat, hanya dengan membandingkan tingkat bunga tabungan bank pemerintah dengan bunga deposito bank pasar, didapat pelipat gandaan hasil…13 kali per bulan…bisnis apakah yang tidak perlu susah payah dapat memberikan hasil 13x per bulan? Sulit ya menyebutnya?

Kenapa tidak mencoba?

Tapi tunggu dulu, bila uang anda ratusan juta rupiah, pasti akan merepotkan dan juga mengkhawatirkan kalau ditaruh di satu bank pasar saja khan?? tapi anda tentu juga tidak mau repot untuk memecah-mecah deposito dalam beberapa bank dan beberapa rekening deposito khan? Sayingnya tidak ada pilihan lain, demi keamanan simpanan anda, tapi apabila uang anda ratusan juta masih banyak instrument keuangan lain untuk menggandakan hasilnya, sehingga jurus ini hanya ditujukan bila rekeing anda dibawah seratus juta.

Menkeu Sri Mulyani sudah menyampaikan bahwa simpanan sampai 2 milyar dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), dalam arti bahwa terjadi sesuatu dengan bank, simpanan sampai dengan 2 milyar akan dikembalikan.

Kalau anda punya uang 1 milyar kenapa harus repot-repot ngurusi ke bank pasar khan? Anda khan bisa panggil private banker untuk melayani kebutuhan pengelolaan uang/kekayaan anda. Dan mereka pasti akan terbirit-birit untuk segera melayani anda dengan layanan yang “gue banget” alias sangat personal.

Nanti kita bahas jurus lain dalam melipatgandakan kekayaan anda yang nilainya sudah ratusan bahkan milyaran rupiah.
Punya waktukah anda untuk memindah rekening tabungan anda ke deposito?
Bila ya, punya cukup keberaniankah anda memulainya?
Jawab dengan jujur dan lakukan dengan mantap.
Semoga uang anda berlipat ganda, jangan lupa kabari saya ya…..

Good luck.

Kamis, 29 Januari 2009

apa itu kaya?

“Miskin koq girang” begitu komentar Haji Jalal dalam sinetron Para Pencari Tuhan besutan Dedi Mizwar yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta selama bulan puasa lalu. Komentar orang kaya -diwakili oleh sosok Haji Jalal- itu cukup menggelitik, sejalan dengan sindiran yang sering kita dengar “orang miskin dilarang sakit”. Wach….terus kapling kaum papa ini ada dimana ya….girang ngga boleh, sakitpun juga tak boleh….apa dunia ini hanya milik orang “kaya” saja sich…egois amat, si amat saja tidak egois…...

Tapi siapa sih orang kaya yang notabene punya banyak kekayaan dan previledge dalam kehidupan ini? Kekayaan kalau dalam ilmu akuntansi yang penulis pelajari dibangku kuliah itu identik dengan aktiva baik yang lancar seperti uang maupun yang tidak lancar atau tetap seperti rumah dan tanah. Tulisan ini tidak akan sekedar membahas kekayaan dalam ilmu akuntansi, dan orang kaya yang hanya memiliki setumpuk kekayaan sebatas harta, tetapi kekayaan yang tidak lain dan tidak bukan adalah yang bersemayam didalam hati. Bingung?

Ayo kita bahas dengan contoh pelan-pelan. Pernah ketemu orang berlimpah materi, tetapi merasa kekurangan terus dan berusaha semakin keras untuk menumpuk materi? Pernah ketemu orang yang hidup pas-pasan tetapi senang bersedekah? Yach….contoh pertama adalah orang kaya secara materi tetapi miskin dalam hati, sedang contoh yang kedua miskin harta tetapi berlimpah kekayaan dihati.

Pernah ketemu wanita putih cantik, tetapi mengeluhkan hidungnya kurang mancung, perutnya tidak rata? Atau pernah ketemu wanita berkulit coklat, secara fisik tidak begitu menarik tetapi dia disapa dan dikerubuti banyak orang dan selalu mengumbar senyum? Contoh pertama adalah kaya tampilan fisik tetapi miskin rasa syukur, sedangkan contoh kedua miskin penampilan atau nilai fisik pas-pasan tetapi kaya rasa syukur.

Dan masih banyak contoh yang bisa pembaca ambil dalam kehidupan ini. Bisa dikatakan bahwa kekayaan itu bersemayam dihati, tidak ada bedanya dengan rasa bahagia. Semakin sedikit rasa syukur terhadap nikmat yang dimiliki, sekecil apapun bentuknya, maka akan semakin miskin kehidupan kita, semakin “nggrangsang” kata orang jawa untuk menjelaskan orang yang tak pernah puas dan selalu rakus dalam menambah kekayaan. Pernah dengan atau baca “nikmat manakah yang telah engkau dustakan” juga yang ini “bila engkau bersyukur akan nikmat yang Aku berikan, maka akan aku tambah nikmatKu padamu”

Kalau begini, terus kenapa kita masih saja selalu merasa kekurangan….??? Jawabnya bukan karena tidak tahu atau tidak pernah dengar, bukan sama sekali….semua pasti pernah mendengar atau membacanya bahkan mungkin malah sudah mengajarkan/menyampaikan pada orang lain..tapi masalahnya, pemahamam itu sekedar berhenti di otak…sekedar menjadi pengetahuan atau bahasa kerennya “knowledge” belum menjadi ketrampilan atau “skill”….kita sudah tahu, tapi tidak pernah berusaha menerapkan, apalagi menjalankan secara konsisten, atau pernah menjalankan tapi berhenti atau gagal dalam menerapkan…dan atau atau yang lainnya….
Ayo kita coba mulai menerapkan dari hal yang yang paling sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Berapa lama hari ini sudah access internet? Pernahkah terbayang diseberang ruang/rumah atau kantor anda, begitu banyak orang tidak mampu access internet, boro-boro internet mbak, komputer saja mungkin belum pernah pegang…..bersyukurlah anda mempunyai kenikmatan berupa kemudahan fasilitas yang masih tergolong mewah untuk sebagian penduduk di negeri kita tercinta ini.

Apa saja yang tadi dilahap saat makan siang? Coba bayangkan, saudara-saudara kita yang harus mengais sisa makanan di tempat sampah untuk bisa bertahan hidup, atau anak-anak yatim piatu dipantiasuhan yang harus menjalani puasa senin-kamis karena tidak banyak donator yang ikhlas berbagi kelebihan hartanya kepada mereka..bersyukurlah anda bisa makan dengan lahap sampai keringat menetes disekujur tubuh karena kepedasan…bisa juga anda bayangkan…berapa banyak orang yang tidak boleh makan apa yang disukainya karena penyakit yang diidapnya…. bersyukurlah anda masih diberi nikmat sehat,sehingga bisa melahap apapun makanan yang anda sukai dan sebagai ujud rasa syukur itu jagalah kesehatan anda, jangan dzalimi tubuh dengan memberi makanan sampah (junk food)

So, ternyata kekayaan tidak selalu berarti harta, orang kaya tidak harus juga yang berlimpah harta, meski tidak bisa dipungkiri mbak Oprah Winfrey adalah wanita kaya dan sukses, dan selalu berbagi dalam setiap acaranya. Dia salah satu contoh hidup seorang spiritualis sejati...lho koq mlenceng dari bahas kekayaan nyebrang ke spiritualitas…yach…karena orang sering mengidentik kaya dengan harta dan spiritualitas dengan agama, mbak Oprah adalah sosok yang tepat untuk menggambarkan campuran keduanya.

Ayo….kita mulai syukuri hal-hal kecil dalam hidup ini, saya yakin setelah itu anda akan sangat bahagia kemudian bisa lebih mensyukuri nikmat lebih besar, dan akhirnya anda akan merasa sebagai orang kaya, berlimpah rasa syukur dan wajah akan menampilkan aura cerah yang membuat anda tampil lebih muda. Insya Allah kalau ini terjadi secara konsisten, maka umur panjang dan sehat sampai umur 120 tahun- kata hendrawan nadesul- akan menjadi milik anda. Amin.

Selamat mencoba ya……
Kabari ya kalau anda berhasil, kalau masih sulit menerapkan boleh baca lagi artikel ini, kalau masih gagal juga boleh kirim email ke purwati_ning@yahoo.com.
Semoga anda sukses.

Selasa, 27 Januari 2009

dilema sebuah keputusan

Ketika sebuah keputusan diambil, pastilah tujuannya untuk kebaikan, prosesnyapun tentunya terlebih dahulu harus dimulai dengan melakukan identifikasi masalah yang dihadapi untuk menentukan alternatif keputusan yang harus diambil.
Apabila salah dalam mengidentifikasi masalah, maka bisa dipastikan keputusan yang diambil pastilah tidak akan menyelesaikan permasalahan yang sebenarnya yang sedang dihadapi. Begitupun keputusan yang diambil dalam perusahaan, pasti ditujukan untuk meningkatkan kinerja yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan stakeholder internal yang tidak lain adalah karyawan perusahaan sendiri. Namun bagaimana kalau keputusan itu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan "middle management" dengan harapan akan meningkatkan kinerja perusahaan. Apakah ini salah to?
Saya tidak akan menjawabnya langsung tetapi akan mengemukakan sebuah contoh. Sebuah perusahaan memutuskan untuk meningkatkan gaji karyawan menjadi standard gaji yang tertinggi untuk perusahaan sejenis dengan harapan kinerja karyawan akan meningkat melebihi biaya yang timbul akibat keputusan ini. Alih-alih kinerja perusahaan meningkat lebih besar, perusahaan ini malah kesulitan meningkatkan kinerja karena beban SDM yang sangat berat, sehingga terpaksa pada periode kepemimpinan direksi berikutnya dilakukan "penyesuaian" -pinjam istilah yang sering digunakan pemerintah orde baru- gaji karyawan, yaitu "take home pay" berfluktuasi dengan kinerja karyawan yang bersangkutan. Yach....pasti keputusan yang tidak populis ini pada awalnya menuai pro dan kontra serta sempat membuat demotivasi karyawan.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa meningkatkan gaji beserta segala tunjangan dan insentif yang melekat didalamnya tidak secara otomatis meningkatkan kinerja. Kalau dipikir lebih dalam memang ada benarnya juga pendapat ini. Mestinya dilihat dulu, dimanakah level kebutuhan karyawan, tentu saja setelah dilakukan indentifikasi masalah dan ketemunya masalah SDM lho.
Bila ketemu bahwa ternyata level kebutuhan karyawan ada dikebutuhan dasar (menurut teori Maslow), maka meningkatkan gaji adalah salah satu solusi yang tepat, namun apabila ketemu level kebutuhan karyawan ada pada tingkat tertinggi yaitu aktualisasi diri, maka meningkatkan gaji bukanlah menjadi solusi yang tepat, karena yang dibutuhkan karyawan adalah unjuk kinerja. Pada level ini, menurut Ki Ageng Suryomentaram, tataran karyawannya sudah bermukim jiwa yang sehat, dimana raga, hati dan pikiran sudah mau menerima raja kejiwaan yang bersemboyan "Tidak enak, kecuali mengenakkan orang lain". Keadaan dimana raja semat, drajat dan kramat yang mengutamakan kekayaan, kedudukan dan kekuasaan telah menjadi tawanan raja kejiwaan. Karyawan yang berjiwa sehat ini akan mengutamakan peningkatan kinerja perusahaan diatas kesejahteraan pribadi, segala tindak dan perilakunya ditujukan untuk kelestarian perusahaan (going concern). Mereka tidak akan bahagia bila menerima peningkatan take home pay sementara perusahaan sedang terengah-engah.
Tapi......bagaimana kalau kenyataan yang dihadapi mayoritas karyawan belum pada tataran tertinggi (aktualisasi diri), masa depan bisnis lumayan "struggle" dan "tuntutan" karyawan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan tinggi? Sungguh...sebuah dilema dihadapi "pengambil keputusan" yang bertanggungjawab terhadap kelangsungan perusahaan....jawaban seorang kolega saat saya ajukan pertanyaan ini adalah.....coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang....wach puitis juga ya?
Yach.....mudah kita menjawab dengan mengemukakan segudang teori, tetapi sulit dalam implementasinya, dibutuhkan "kearifan" berorganisasi.
Bagaimana pula reaksi atas keputusan ini, tentunya juga beragam, ya khan?

NB: \
tulisan ini terinspirasi oleh kegundahan seorang "teman" atas sebuah keputusan.
keputusan yang mebuat saya mengelus dada.

apa sich balanced scorecard itu?

pernah dengar Balanced Scorecard atau biasa disingkat BSC? Ya, Balanced Scorecard yang dikenalkan oleh Norton dan Kaplan didefinisikan sebagai satu sistem manajemen kinerja yang memonitor kinerja operasi perusahaan saat ini dan sebagai penggerak (drivers) untuk keberhasilan masa depan. Balanced Scorecard harus berisi "prioritized balanced set of objectives and measures" antara tujuan jangka panjang dan pendek, antara ukuran keuangan dan non keuangan, antara masa lalu dan masa depan dan persepsi lainnya.
Kenapa Balanced Scorecard yang ngetop dinegeri om Obama ini bisa ngetop di Indonesia tercinta? Menurut pandangan saya, ukuran kinerja yang diusung om Kaplan dan Norton ini memberi seteguk air disaat dahaga perusahaan terhadap ukuran kinerja diluar keuangan. Sekian abad berlalu, perusahaan-perusahaan kita dicekoki ukuran kinerja adalah keuangan semata, bukannya kinerja keuangan atau finansial ini tidak penting, bahkan sangat penting, tetapi perlu ukuran "pendamping" agar selaras.

Selasa, 13 Januari 2009

2009 - tahun kerbau


Entah kenapa kerbau dipilih sebagai lambang dalam kalender cina, binatang satu ini terkenal pemalas dan diidentikkan bodoh, sehingga sering terdengar ungkapan "semalas kerbau" ataupun "sebodoh kerbau" atau keadaan yang menunjukkan keadaan terbalik "kerbau nusu gudel" alias kerbau menyusu anak kerbau, yang menunjukkan orang tua berguru pada yang lebih muda.

Menurut kalender cina, tahun kerbau akan dimulai tanggal 26 januari 2009 dan akan berakhir pada tanggal 13 februari 2010, meskipun ada yang menyebutkan bahwa pergantian tahun baru akan terjadi pada 2 februari 2009 jam 1 dinihari...biarlah masalah ini tak perlu diperdebatkan.
Pada tahun kerbau (1889) Adolf Hitler lahir kedunia dan di tahun kerbau (1997) krisis moneter melanda Indonesia. Semoga tahun kerbau (2009) kali ini, kita tidak perlu mengulang krisis moneter jilid 2, meski krisis keuangan global sudah merebak sejak tahun 2008 lalu akibat kasus subprime mortgage di negeri om Barack Obama yang akan secara res mi berkuasa pada tanggal 20 januari 2009 nanti.
Kerbau yang digunakan pak tani untuk membajak sawah mempunyai tenaga yang kuat, disiplin, dan pekerja keras, namun bila sudah masuk kandang, pemalasnya puollll.

Meningkatkan Penghasilan

MENINGKATKAN PENGHASILAN DI MASA KRISIS TAHUN 2009

Hari gene meningkatkan penghasilan...mimpi kaleee....kira-kira begitulah komentar langsung mencuat berhamburan saat membaca judul artikel kali ini, why not?
Ingat tahun kerbau, tahun kerja keras dan disiplin atau malas total. Kalau anda penganut yang pertama maka jawabannya "pasti bisa", tapi kalau anda penganut yang kedua, so pasti jawabannya "mana mungkin", "sulit itu" dan yang sejenisnya.

Kita tahu tahun 2009 negeri tercinta kita ini punya 2 hajatan besar, yaitu pemuli untuk pemilihan umum legislatif dan pilpres untuk memilih presiden. Nach menurut perhitungan pengamat ekonomi uang yang beredar pada 2 hajatan ini mencapai 10 trilliun....wooouuuww....besar amat.
Ya, dan itu adalah kue yang manis untuk dimakan.

Kamis, 08 Januari 2009

ORI bangkit di 2009

sebegitu peningnya kepala memikirkan kondisi ekonomi yang carut marut di bawah kepresidenan SBY ini.....seorang pria sambil garuk-garuk kepala bilang...Oooo Republik Indonesia riwayatmu kini....ORI yang akan dibahas ini bukan ORInya si bapak yang garuk-garuk kepala tersebut, tetapi ORI yang dimaksud adalah Obligasi Negara Ritel, surat utang negara.
Beberapa tahun lalu ORI menjadi incaran investor untuk menanamkan modalnya, orang berlomba antri untuk membeli ORI, kini keadaan berubah, seiring bunga pinjaman yang makin tinggi, karena BI rate yang menjadi acuan meningkat, maka orang tidak tertarik lagi membeli ORI.
Ya, bisnis ORI berbanding terbalik dengan peningkatan suku bunga, jika suku bunga turun maka harga obligasi naik begitu juga sebaliknya.
Akhir tahun 2008, BI memangkas BI rate menjadi 9,25% dan masih akan menurunkan BI ratenya seiring dengan trend penurunan bunga di seantero dunia. Selang seminggu setelah BI menurunkan BI rate, pasar ORI mulai menggeliat bangkit, bahkan ORI 001 harganya melebihi nilai par-nya, meski hanya tipis sekali, tetapi ini merupakan sinyal positif bagi pasar ORI.
Pemerintah berencana tahun 2009 ini mengeluarkan 2 ORI baru bahkan bulan depan (februari) akan mengeluarkan ORI syariah yang pertama kali.
Bila ingin terjun ke kancah obligasi, pantau perkembangan BI rate, dan perhatikan bunga (kupon) yang ditawarkan serta waktu penerbitan, dan jangan tergesa-gesa dilepas sebelum jatuh tempo istilah kerennya (hold to maturity), kalau tidak mau melepas legitnya ORI.

Rabu, 07 Januari 2009

prospek carry trade di tahun 2009

krisis ekonomi global masih belum akan berakhir sampai dengan tahun 2009 ini, ekonomi dunia masih penuh dengan tekanan, meski BI dan menurunkan BI rate menjadi 9,25% bahkan bahkan Bank Sentral AS (The Federal Reserve yang sering disebut The Fed) telah memangkas bunga acuannya sebesar 4% menjadi 0,25%, tidak mau kalah dengan The Fed maka European Central Bank (ECB) memangkas bunganya sebesar 2,75% menjadi 2,5%.

penurunan suku bunga yang cukup signifikan ini mengundang mata para kaum berkantong tebal yang sekarang keren dengan sebutan golongan wealthy bahkan ultra nerworth individual memanfaatkan momen untuk mengambil untung. Mereka memanfaatkan negara dengan bunga rendah untuk mengambil pinjaman dan disimpan atau di investasikan pada negara yang bunganya tinggi, praktek inilah yang sikenal dengan sebutan CARRY TRADE.


CARA MUDAH MENINGKATKAN KEKAYAAN


Bang bing bung yuk kita ke bank

Bang bing bung yuk kita nabung….

Itulah petikan lagu gubahan nenek cantik Titik Puspa, yang sudah sadar pentingnya menabung secara modern, bukan dengan cara tradisionil seperti nenek-nenek kita dahulu, disimpan di bawah bantal, atau dimasukkan “celengan jago”nya.

Cara mana yang anda pilih untuk menabung uang anda? Di bawah bantal, di “celengan jago” atau di bank?

Senin, 05 Januari 2009

prospek emas tahun 2009

prodiksi ekonom, banker, politikus sampai paranormal mensinyalkan kondisi perkeonomian di tahun 2009 belum membaik...meski perekonomian masih loyo sampai akhir 2009 bukan berarti kita tidak berinvestasi...hanya kita mesti hati-hati dalam menentukan jenis investasi kita.
plat kuning alias emas adalah salah satu objek invetasi yang aman pada kondisi perekonomian sepert sekarang ini....mau coba?

kita lihat dulu kinerja plat kuning ini beberapa saat lalu...pada waktu harga minyak mentah dunia melejit, harga emaspun ikut terkatrol naik secara signifikan....bagi yang membeli emas awal tahun 2007 dan menjual di pertengahan tahun 2008 bisa tertawa ceria menikmati selisih harga beli dan harga jual yang ada. awal tahun 2007 harga emas masih berkisar USD 640 per troy ounce (satuan emas) dan melejit sampai USD 1.125 per troy ounce. namun semester 2 di tahun 2008 harga emas mulai menurun seiring penurunan harga minyak mentah dunia dan akhir 2008 ditutup dengan harga USD 860 per troy ounce pada kisaran harga minyak mentah USD 40.

upeti baru

aich-aich......koq judulnya nggak enak ditelinga ya...kayak jaman majapahit aja pakai bayar upeti segala ya...tapi kalau dipikir-pikir kita ini bayar pajak khan seperti bayar upeti ke negara, ya khan?
yach...akhirnya emang harus dimaklumi kalau kita ini dikejar-kejar disuruh membayar pajak, lha wong tahun 2009, Ditjen Pajak dijatah harus bisa menyetor sebanyak 647,8 triliun rupiah ke kas negara...susah emang ya.....
ada sedikit keringanan sich, kalau tahun lalu PTKP (pendapatan tidak kena pajak) perorangan itu tahun 2008 paling sedikit 13,2 juta rupiah, sekarang meningkat menjadi 15,8 juta rupiah...dengan besaran tarip pajak penghasilan orang pribadi dalam negeri adalah: 5% (pendapatan sampai dengan 50 juta rupiah), 15% (50-250 juta rupiah), 25% (diatas 250 juta rupiah), dan 30% (diatas 500 juta).
nach...dengan semua beban pajak yang ditargetkan sebesar lebih dari setengah triliun akhirnya yang terbayang adalah apakah perbaikan infrastruktur atau fasilitas yang bisa dirasakan masyarakat atas kesediaannya menyetor pajak?
mungkinkan atau kapankah fasilitas umum akan membaik seperti di eropa atau amerika yang notabene dibiayai dengan pajak?
ach...andai itu semua terjadi....masihkah aku punya umur untuk menikmati ya????

gratis fiskal

berita manis untuk yang suka jalan-jalan belanja keluar negeri, bisa menghemat 2,5 juta rupiah -naik dari i juta rupiah tahun lalu- kalau dah punya NPWP. jadi uang 2,5 juta bis buat nambah macam belanjaan yang mau dibawa pulang...hooreeeeee.......
itu tarif fiskal bila bepergian dengan pesawat, bila dengan kapal alias jalur laut fiskalnya 1 juta rupiah naik dari 500 ribu rupiah tahun lalu.
namun tetap ada pengecualian bagi TKI, jemaah haji, mahasiswa yang tugas belajar keluar negeri, orang yang keluar negeri dengan misi kesenian atau olah raga dan yang belum berusia 21 tahun dan masih menjadi tanggungan orang tua....tapi tentu saja orang tuanya harus punya NPWP.

so selamat menikmati layanan bebas fiskal

harapan baru

hari ini hari pertama kerja di tahun 2009, meski ramalan banyak pihak mensinyalkan kondisi perekonomian yang masih suram, tetapi kita harus punya harapan baru dan semangat baru untuk mewujudkannya.
semoga krisis keuangan global yang mempengaruhi kinerja keuangan domestik kita segera berakhir. semoga langkah-langkah solusi oleh petinggi negeri ini memberi sinyal positif pada kemajuan negeri tercinta.
ayo kita wujudkan resolusi 2009 dengan bersemangat.