Kamis, 05 Agustus 2010

Redenominasi langkah menuju mata uang ASEAN


Masih kebayang keluhan teman yang tinggal di Belanda karena penyatuan uang Eropa menjadi Euro. Dia keki karena gaji disesuaikan dengan nilai tukar Belanda terhadap Euro tetapi harga dikebanyakan toko hanya mengubah satuan, katakan dari 5 gulden menjadi 5 Euro.Nach ini salah satu hal yang perlu kita antisipasi bila redenominasi rupiah dijalankan sebagai langkah antisipasi terhadap penyatuan mata uang ASEAN.

Satu langkah didepan sudah disiapkan pemerintah untuk mengantisipasi penyatuan mata uang ASEAN, dengan harapan kehidupan kita menjadi lebih mudah, meski sampai sekarang beragam persepsi dan bahkan pro dan kontra tetap berlangsung, seperti yang dilansir detik finance. Tetapi tidak perlu kita menjadi panik, karena justru perbedaan pandangan ini nanti yang akan membuat keputusan menjadi lebih obyektif karena mempertimbangkan berbagai sudut pandang.

Rabu, 04 Agustus 2010

Redenominasi dan angka nol


Begitu BI melontarkan ide denominasi, pro dan kontra terjadi, bahkan mantan presidenpun tak ketinggalan berkomentar. Hal biasa terjadi dimanapun setiap ide baru ataupun perubahan menimbulkan pro dan kontra. Yang penting perbedaan itu tidak menimbulkan turunnya kinerja. Ya khan?
Lha apa sich redenominasi itu.

"Redenominasi bukanlah sanering atau pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang," ujar Pjs Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Selasa (3/8/2010).

Darmin menjelaskan, redenominasi biasanya dilakukan dalam kondisi ekonomi yang stabil dan menuju kearah yang lebih sehat. Sedangkan sanering adalah pemotongan uang dalam kondisi perekonomian yang tidak sehat, dimana yang dipotong hanya nilai uangnya. Dalam redenominasi, baik nilai uang maupun barang, hanya dihilangkan beberapa angka nolnya saja.

Masa Sosialisasi Redenominasi


Pergantian mata uang negara-negara Eropa menjadi Euro bukan perjalanan pendek alias instan, begitu ide langsung diterapkan. Bahkan ketika sudah diterapkanpun masih juga ada masyarakat yang mengeluhkan banyak toko yang langsung mengganti label harga dari mata uang lama ke Euro tanpa memperhitungkan nilau tukar sementara gaji yang diterima diperhitungkan nilai tukarnya.

Maka ketika BI melontarkan kebijakan redenominasi pastilah telah dilakukan kajian yang mendalam. Bahkan pjs Gubernur BIpun menyatakan bahwa sampai sekarang masih berlanjut kajian/studi tentang redenominasi sebagaimana yang beliau sampaikan waktu ditanya Wapres Boediono.

Apa itu redenominasi


Aku ingat kejadian beberapa tahun lalu saat jalan-jalan ke negeri Om Obama, karena kebiasaan di Indonesia, bawa duit ratusan ribu bahkan jutaan hanya untuk belanja rutin bulanan khan bukan hal aneh.

Nach waktu ke negeri Om Obama pun bawa pecahan 100 dollar ga masalah. Tapi anehnya waktu mau bayar dikasir untuk membayar barang yang dibeli dengan uang 100 dolar, bukannya langsung diterima oleh kasir, malah dipanggilin supervisornya, trus aku diliatin dari atas sampai bawah trus balik atas lagi. Asem ki, pasti aku gak dipercaya ya punya uang 100 dolar.