Selasa, 27 Januari 2009

apa sich balanced scorecard itu?

pernah dengar Balanced Scorecard atau biasa disingkat BSC? Ya, Balanced Scorecard yang dikenalkan oleh Norton dan Kaplan didefinisikan sebagai satu sistem manajemen kinerja yang memonitor kinerja operasi perusahaan saat ini dan sebagai penggerak (drivers) untuk keberhasilan masa depan. Balanced Scorecard harus berisi "prioritized balanced set of objectives and measures" antara tujuan jangka panjang dan pendek, antara ukuran keuangan dan non keuangan, antara masa lalu dan masa depan dan persepsi lainnya.
Kenapa Balanced Scorecard yang ngetop dinegeri om Obama ini bisa ngetop di Indonesia tercinta? Menurut pandangan saya, ukuran kinerja yang diusung om Kaplan dan Norton ini memberi seteguk air disaat dahaga perusahaan terhadap ukuran kinerja diluar keuangan. Sekian abad berlalu, perusahaan-perusahaan kita dicekoki ukuran kinerja adalah keuangan semata, bukannya kinerja keuangan atau finansial ini tidak penting, bahkan sangat penting, tetapi perlu ukuran "pendamping" agar selaras.

Balanced Scorecard mengukur kinerja dari 4 dimensi yaitu finansial, pelanggan, proses internal dan pembelajaran&pertumbuhan. Ukuran kinerja Balanced Scorecard dapat digunakan untuk membumikan strategi perusahaan yang lebih banyak hanya dipahami oleh jajaran manajemen, sedangkan dengan BSC strategi dibuatkan "measurement"yang jelas sampai dengan tingkat individu/karyawan perusahaan, dengan kata lain "mau tidak mau" karyawan akan bekerja untuk mencapai kinerja tertinggi sesuai ukuran yang telah ditetapkan.

Meski BSC ini bukan barang baru, tetapi di Indonesia baru marak dalam 10tahun terakhir sehingga dalam penerapannya, masih banyak ditemui kendala yang menyebabkan kegagalan. Penyebab kegagalan ini selain karena "ukuran" baru juga disebabkan antara lain oleh karena mayoritas perusahaan Indonesia lebih bertumpu pada "sinten" (orang) daripada "sistem", motivasi dan kompetensi SDM belum merata dan masih banyak yang belum memiliki standard operating procedures (SOP) yang lengkap.
BSC sebenarnya bukan satu-satunya ukuran kinerja yang tidak hanya bertumpu pada kinerja keuangan tetapi pada penekanan operasional diantaranya six sigma, malcolm balridge serta bussiness process reengineering atau lebih dikenal dengan singkatan BPR.

Semoga tulisasn pendek ini sedikit menambah wawasan yang berguna. Amin

Tidak ada komentar: