Senin, 02 Maret 2009

Wealth Management (tulisan 3)

Pernahkah mengamati fenomena bermunculannya kaum muda kaya? Pernahkan juga mengamati, berapa orang dari mereka yang mengelola kekayaannya sejak awal? Atau berapa orang yang membelanjakan uangnya untuk hal-hal konsumtif? Atau mungkin mereka bingung tidak tahu dimana harus mencari pengelola kekayaan mereka?

Siapa penyedia jasa wealth management?
Jasa wealth management ditawarkan oleh bank umum, asset management, investment banking, private banking, brokerage, asuransi, independent financial advisor bahkan kantor akuntan. Meskipun yang paling umum adalah dari perbankan.

Setiap bank mempunyai nama dan jenis layanan yang berbeda, misal ABN Amro Indonesia memberi nama layanan untuk kaum berduit dengan Van Gogh Preffered Banking dengan saldo simpanan minimal sebesar Rp. 500 juta sedangkan Bank Syariah Mandiri memberi nama BSM Priority dengan saldo simpanan minimal sebesar Rp. 250 juta.Dengan keberagaman aturan yang ada, konsumen sangat diuntungkan dengan adanya banyak pilihan ini, sehingga perlu pandai-pandai memilih fasilitas layanan yang terkait dengan produk/jasa yang mereka tawarkan

Bagaimana masa depan wealth management?
Menurut Herry S Dent - ekonom demografi jebolan Harvard Business School yang mengawali karir sebagai konsultan manajemen - dalam buku terbarunya “The Next Great bubble Boom”, how profit the greatest boom in history 2006-2010 menggambarkan secara eksplisit masa depan wealth management.

Dunia akan menikmati bubble terbesar sepanjang sejarah, sebagian besar dipicu oleh ledakan konsumsi yang dilakukan oleh baby boomer, mereka yang lahir dalam kurun waktu 1946-1964 yang jumlahnya mencapai 100 juta orang. Mereka kebanyakan telah mencapai fase kebebasan keuangan (financial freedom), sehingga bebas untuk melakukan aktivitas konsumsi dan investasi yang mereka inginkan dan sangat fleksibel untuk diwujudkan, kondisi ini mengalami puncaknya sampai dengan tahun 2010.

Dengan pertumbuhan wealth management mencapai 16,8% (menurut data yang dilansir Capgemini Lorenz Corve Analisis) belum lagi pasar bancassurance naik 110% dari tahun lalu, yang menurut analisis tabloid kontan, hal ini berarti pasar wealth management masih besar dan nasabah masih banyak. Terlebih nasabah sekarang semakin sadar untuk berinvestasi baik yang berisiko kecil seperti dalam Surat Utang Negara (SUN) dan deposito maupun yang berisiko besar dalam valas dan saham pada saat krisis keuangan global sekarang ini.

Nach….karena manajer senior perkebunan masuk kriteria profesi yang berduit, kenapa tidak mencoba praktek ilmu ini, dan yang jelas, pasti semua orang tidak ingin menjalani masa pensiun dengan “mengenaskan” alias hidup dengan uang pensiun pas-pasan, kesehatan menurun, harta yang tertinggal tidak cukup untuk menjalani kehidupan sebagaimana saat masih aktif?

SO, apa lagi yang ditunggu?



Tidak ada komentar: