Jumat, 23 Desember 2011

Kecelakaan Finansial....jangan sampai terjadi


"Jangan besar pasak daripada tiang" itu pesan ayahku, awal-awal aku mulai dapat gaji dari pekerjaanku.
Pesan singkat ayahku itu selalu kujadikan acuan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dan aku menikmatinya, bahkan kadang jadi canggung ketika harus menikmati kehidupan yang menurutku melebihi standar yang kupakai.

Canggung, menikmati ataupun kecanduan gaya hidup yang "besar oasak daripada tiang" adalah sebuah pilihan. Yang paling penting, apapun yang dipilih hindarilah "KECELAKAAN FINANSIAL".
Ya, aku senang menggunakan istilah kecelakaan finansial untuk mengganti istilah "bangkrut finansial" kalau berbicara topik keuangan. Cari punya cari, ketemu artikel tentang kecelakaan finansial di kompas.com yang ditulis Elvyn G Masassya beberapa saat lalu.


Jelas, tidak ada seorang pun dari kita yang menginginkan terjadinya kecelakaan. Meski ada kalangan yang tergolong pencinta risiko, hanya orang tidak waras yang jika melakukan sesuatu menginginkan terjadinya kecelakaan. Konkretnya, semua manusia normal tidak pernah mengharapkan terjadinya kecelakaan bagi dirinya, saudara, handai tolan, ataupun teman-temannya.

Namun, hidup adalah rahasia. Tidak ada juga yang bisa mengetahui apakah akan terjadi kecelakaan atau tidak. Yang bisa adalah mencoba menghindarinya. Dan, kecelakaan hakikatnya tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga bisa terjadi dalam bentuk yang lain, misalnya kecelakaan jiwa, kecelakaan hati, dan juga kecelakaan finansial.

Kecelakaan finansial? Ya, itulah yang akan kita bahas kali ini. Sebab, dalam realitasnya, banyak juga orang yang sebenarnya sudah mengalami kecelakaan finansial, tetapi tidak menyadarinya. Kecelakaan finansial yang paling mendasar dan banyak diderita orang adalah ketika pendapatan lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran. Kemudian, ketika investasi yang dilakukannya merugi. Juga, ketika utang membubung tinggi dan sudah sangat sulit untuk membayarnya.

Selain itu, tentu masih banyak lagi jenis kecelakaan finansial lain. Yang membedakan, apakah kecelakaan finansial itu bersifat fatal, dalam arti bisa membangkrutkan, atau hanya berdampak pada cedera finansial, di mana para penderitanya tidak bisa melakukan pemupukan kekayaan. Mari kita telaah satu per satu.

Pertama, pendapatan yang tidak pernah cukup. Inilah kecelakaan finansial yang paling banyak diderita orang. Tragisnya, tidak banyak juga yang menyadari. Kecelakaan jenis ini bisa dibagi lagi menjadi beberapa penyebab, yakni orang-orang yang secara finansial memang mengalami keterbatasan, termasuk orang-orang yang hidup dalam kategori miskin dan setengah miskin. Artinya, pendapatan riil mereka memang rendah sekali sehingga untuk membeli beras saja sulit.

Namun, yang lebih banyak adalah kecelakaan finansial karena soal perilaku. Ini banyak dialami oleh masyarakat perkotaan yang seolah-olah secara kasatmata hidup berkecukupan. Mereka tampil layaknya orang berada. Namun, sebenarnya kondisi finansial mereka berantakan karena pengeluaran lebih besar daripada pendapatan. Dan, defisit tersebut ditutupi dengan utang kartu kredit atau jenis pinjaman lain. Jadi, intinya, kecelakaan tersebut terjadi karena perilaku finansial yang kurang sehat.

Bagaimana mengatasinya? Solusinya bukanlah terapi finansial, melainkan terapi kejiwaan. Paling tidak mau menyadari akar masalahnya adalah di perilaku konsumtif. Mengeluarkan uang untuk hal-hal yang tidak merupakan ”kebutuhan”, tetapi lebih didasari faktor lain, termasuk gengsi, ingin gaya, ingin masuk lingkungan sosial tertentu, dan lain sebagainya. Konkretnya, masalah seperti ini tidak bisa hanya diatasi dengan menaikkan pendapatan. Ini karena kalaupun pendapatan meningkat, tetap saja pengeluaran akan lebih besar.

Lebih dari itu, kalangan yang masuk dalam kategori seperti itu berkecenderungan mencoba menaikkan pendapatan dengan segala cara, baik cara yang halal maupun tidak halal. Jadi, sekali lagi, menaikkan pendapatan bukanlah solusi final karena masalah utamanya ada di perilaku konsumtif dan perilaku lain. Perbaiki perilaku itu, maka kecelakaan finansial akan tersembuhkan.

Kedua, terjebak dalam utang yang sangat besar. Kecelakaan finansial jenis ini bisa terjadi karena banyak sebab. Utang yang sebenarnya dimaksudkan untuk kegiatan produktif pun bisa mengalami masalah, misalnya kondisi ekonomi yang tiba-tiba tidak kondusif dan lain sebagainya. Akan tetapi, kecelakaan finansial dalam bentuk utang besar kerap kali terjadi karena ketidakpahaman soal utang dan sikap menggampangkan atau perpaduan dari berbagai sebab.

Sebagai contoh, ada orang yang awalnya berutang untuk membeli rumah. Ini sebenarnya tidak masalah. Yang menjadi masalah adalah jumlah angsuran untuk membayar utang tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan finansial yang bersangkutan. Akhirnya, yang bersangkutan kerap menunggak, lalu tunggakan tersebut dikenakan bunga, denda, dan kemudian membengkak. Akhirnya, pihak yang berutang tidak sanggup lagi membayar. Rumah pun disita pihak bank.

Lalu, bagaimana solusinya? Pahami kembali, utang yang wajar adalah jika pembayaran angsuran tidak melebihi 30 persen pendapatan sehingga yang 70 persen bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan berinvestasi. Namun, tidak jarang, orang-orang berutang dalam jumlah besar sehingga nilai angsurannya bisa mencapai 70 persen pendapatan atau bahkan lebih.

Jika situasinya begini, percayalah, hanya menunggu waktu utang tersebut untuk bermasalah. Jadi, cara untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah menurunkan kembali nilai angsuran pembayaran utang dan sekaligus menggeser jangka waktu pembayaran menjadi lebih panjang. Di sisi lain, pihak yang berutang tentu saja mesti menaikkan pendapatan sehingga nanti secara persentase nilai pengeluaran untuk pembayaran utang bisa mencapai 30 persen saja atau paling tidak mengalami penurunan dibandingkan dengan saat ini.

Ketiga, kecelakaan finansial dalam bentuk kegagalan investasi. Kalau investasi yang dilakukan menggunakan dana sendiri, implikasinya adalah kehilangan kesempatan untuk memupuk kekayaan. Namun, jika investasi tersebut menggunakan dana pinjaman, yang terjadi kemudian adalah penambahan utang.

Apa pun sumber dananya, kegagalan investasi bisa terjadi karena kekeliruan dalam berinvestasi dan perilaku investasi itu sendiri. Kekeliruan dalam berinvestasi, misalnya, adalah berinvestasi pada produk-produk berisiko tinggi yang tidak dipahami karakteristiknya. Yang ada di benak hanyalah keinginan mendapatkan imbal hasil tinggi. Padahal, imbal hasil tinggi sama artinya dengan risiko tinggi. Jenis investasi ini hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang sudah sangat ahli dalam berinvestasi. Bagi pemula, investasi berisiko tinggi sangat terlarang, apalagi kalau sekadar ikut-ikutan.

Lantas, kalau sudah mengalami kegagalan investasi, apa yang mesti dilakukan? Berhenti berinvestasi? Keliru. Berhenti berinvestasi tidak akan pernah mampu mengembalikan dana Anda yang hilang. Solusi kegagalan berinvestasi adalah lakukan investasi kembali dengan cara yang benar, sesuai dengan karakteristik personal dan tujuan investasi. Selamat mencoba.

(Elvyn G Masassya, praktisi keuangan)

3 komentar:

news404 mengatakan...

thank's

BatikAqilaPekalongan mengatakan...

Pekalongan
World City of Batik :

klik this :
http://batikmodernpekalongan.wordpress.com
http://kaosbatikpekalongan.wordpress.com

Menyediakan berbagai macam produk Batik Sarimbit dengan harga terjangkau.
Spesifikasi : Batik Cap & sablon, kain katun non katun, ukuran Seri (M,L,XL).

Hubungi : 08574212550 (IM3)


DISKON!!!! untuk pembelian diatas 50pcs.

tersedia produk lain silahkan kunjungi ;
kaosbatikpekalonganwordpresscom

Display ada di Kota Batik Pekalongan
Untuk pemesanan di luar kota Pekalongan menggunakan jasa paket barang

Anonim mengatakan...

Pekalongan
World City of Batik :

klik this :
http://batikmodernpekalongan.wordpress.com
http://kaosbatikpekalongan.wordpress.com

Menyediakan berbagai macam produk Batik Sarimbit dengan harga terjangkau.
Spesifikasi : Batik Cap & sablon, kain katun non katun, ukuran Seri (M,L,XL).

Hubungi : 08574212550 (IM3)


DISKON!!!! untuk pembelian diatas 50pcs.

tersedia produk lain silahkan kunjungi ;
kaosbatikpekalonganwordpresscom

Display ada di Kota Batik Pekalongan
Untuk pemesanan di luar kota Pekalongan menggunakan jasa paket barang