Kamis, 29 Januari 2009

apa itu kaya?

“Miskin koq girang” begitu komentar Haji Jalal dalam sinetron Para Pencari Tuhan besutan Dedi Mizwar yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta selama bulan puasa lalu. Komentar orang kaya -diwakili oleh sosok Haji Jalal- itu cukup menggelitik, sejalan dengan sindiran yang sering kita dengar “orang miskin dilarang sakit”. Wach….terus kapling kaum papa ini ada dimana ya….girang ngga boleh, sakitpun juga tak boleh….apa dunia ini hanya milik orang “kaya” saja sich…egois amat, si amat saja tidak egois…...

Tapi siapa sih orang kaya yang notabene punya banyak kekayaan dan previledge dalam kehidupan ini? Kekayaan kalau dalam ilmu akuntansi yang penulis pelajari dibangku kuliah itu identik dengan aktiva baik yang lancar seperti uang maupun yang tidak lancar atau tetap seperti rumah dan tanah. Tulisan ini tidak akan sekedar membahas kekayaan dalam ilmu akuntansi, dan orang kaya yang hanya memiliki setumpuk kekayaan sebatas harta, tetapi kekayaan yang tidak lain dan tidak bukan adalah yang bersemayam didalam hati. Bingung?

Ayo kita bahas dengan contoh pelan-pelan. Pernah ketemu orang berlimpah materi, tetapi merasa kekurangan terus dan berusaha semakin keras untuk menumpuk materi? Pernah ketemu orang yang hidup pas-pasan tetapi senang bersedekah? Yach….contoh pertama adalah orang kaya secara materi tetapi miskin dalam hati, sedang contoh yang kedua miskin harta tetapi berlimpah kekayaan dihati.

Pernah ketemu wanita putih cantik, tetapi mengeluhkan hidungnya kurang mancung, perutnya tidak rata? Atau pernah ketemu wanita berkulit coklat, secara fisik tidak begitu menarik tetapi dia disapa dan dikerubuti banyak orang dan selalu mengumbar senyum? Contoh pertama adalah kaya tampilan fisik tetapi miskin rasa syukur, sedangkan contoh kedua miskin penampilan atau nilai fisik pas-pasan tetapi kaya rasa syukur.

Dan masih banyak contoh yang bisa pembaca ambil dalam kehidupan ini. Bisa dikatakan bahwa kekayaan itu bersemayam dihati, tidak ada bedanya dengan rasa bahagia. Semakin sedikit rasa syukur terhadap nikmat yang dimiliki, sekecil apapun bentuknya, maka akan semakin miskin kehidupan kita, semakin “nggrangsang” kata orang jawa untuk menjelaskan orang yang tak pernah puas dan selalu rakus dalam menambah kekayaan. Pernah dengan atau baca “nikmat manakah yang telah engkau dustakan” juga yang ini “bila engkau bersyukur akan nikmat yang Aku berikan, maka akan aku tambah nikmatKu padamu”

Kalau begini, terus kenapa kita masih saja selalu merasa kekurangan….??? Jawabnya bukan karena tidak tahu atau tidak pernah dengar, bukan sama sekali….semua pasti pernah mendengar atau membacanya bahkan mungkin malah sudah mengajarkan/menyampaikan pada orang lain..tapi masalahnya, pemahamam itu sekedar berhenti di otak…sekedar menjadi pengetahuan atau bahasa kerennya “knowledge” belum menjadi ketrampilan atau “skill”….kita sudah tahu, tapi tidak pernah berusaha menerapkan, apalagi menjalankan secara konsisten, atau pernah menjalankan tapi berhenti atau gagal dalam menerapkan…dan atau atau yang lainnya….
Ayo kita coba mulai menerapkan dari hal yang yang paling sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Berapa lama hari ini sudah access internet? Pernahkah terbayang diseberang ruang/rumah atau kantor anda, begitu banyak orang tidak mampu access internet, boro-boro internet mbak, komputer saja mungkin belum pernah pegang…..bersyukurlah anda mempunyai kenikmatan berupa kemudahan fasilitas yang masih tergolong mewah untuk sebagian penduduk di negeri kita tercinta ini.

Apa saja yang tadi dilahap saat makan siang? Coba bayangkan, saudara-saudara kita yang harus mengais sisa makanan di tempat sampah untuk bisa bertahan hidup, atau anak-anak yatim piatu dipantiasuhan yang harus menjalani puasa senin-kamis karena tidak banyak donator yang ikhlas berbagi kelebihan hartanya kepada mereka..bersyukurlah anda bisa makan dengan lahap sampai keringat menetes disekujur tubuh karena kepedasan…bisa juga anda bayangkan…berapa banyak orang yang tidak boleh makan apa yang disukainya karena penyakit yang diidapnya…. bersyukurlah anda masih diberi nikmat sehat,sehingga bisa melahap apapun makanan yang anda sukai dan sebagai ujud rasa syukur itu jagalah kesehatan anda, jangan dzalimi tubuh dengan memberi makanan sampah (junk food)

So, ternyata kekayaan tidak selalu berarti harta, orang kaya tidak harus juga yang berlimpah harta, meski tidak bisa dipungkiri mbak Oprah Winfrey adalah wanita kaya dan sukses, dan selalu berbagi dalam setiap acaranya. Dia salah satu contoh hidup seorang spiritualis sejati...lho koq mlenceng dari bahas kekayaan nyebrang ke spiritualitas…yach…karena orang sering mengidentik kaya dengan harta dan spiritualitas dengan agama, mbak Oprah adalah sosok yang tepat untuk menggambarkan campuran keduanya.

Ayo….kita mulai syukuri hal-hal kecil dalam hidup ini, saya yakin setelah itu anda akan sangat bahagia kemudian bisa lebih mensyukuri nikmat lebih besar, dan akhirnya anda akan merasa sebagai orang kaya, berlimpah rasa syukur dan wajah akan menampilkan aura cerah yang membuat anda tampil lebih muda. Insya Allah kalau ini terjadi secara konsisten, maka umur panjang dan sehat sampai umur 120 tahun- kata hendrawan nadesul- akan menjadi milik anda. Amin.

Selamat mencoba ya……
Kabari ya kalau anda berhasil, kalau masih sulit menerapkan boleh baca lagi artikel ini, kalau masih gagal juga boleh kirim email ke purwati_ning@yahoo.com.
Semoga anda sukses.

Tidak ada komentar: