Selasa, 17 Maret 2009

Mengendalikan LAPAR MATA

"Dah siap belum?" Tanya tetangga sebelah pada temanku
"Beress, ayuk kita berangkat". Jawab temanku
3 jam kemudian mereka pulang dengan menenteng tas di kiri dan kanan
"Apa yang kau beli?" Tanya saya pada mereka
"Ini aku beli blouse, cantik khan?" Jawab temanku.
Tetanggaku tak mau kalah, dia tunjukkan beberapa baju dan sepasang sepatu high heel yang cantik.
Kutanya apa mereka sudah menginginkan barang itu sebelumnya.
Baik tetanggaku maupun temanku menjawab, tidak. Mereka tidak berniat belanja saat memutuskan untuk keluar sore itu. Mereka hanya ingin jalan-jalan, tapi saat melihat barang-barang itu, tak kuasa mereka untuk menahan diri untuk tidak membeli.

Nach, situasi/keadaan semacam inilah yang dinamakan belanja karena LAPAR MATA. Lapar mata tidak harus hanya pada barang-barang berupa pakaian, tetapi bisa juga barang konsumtif lainnya seperti perhiasan, makanan, asesoris, elektronik, dan lain-lain. Menurut azzam islamica dan artikel di cafepojok.com, lapar mata itu sesungguhnya berakar dari emosi kosong, saat Anda merasa depresi, kurang bersemangat, atau kesepian. Emosi seperti ini muncul ketika Anda bosan, terluka, kecewa, kurang mendapat perhatian atau penghargaan yang diharapkan.

Siapa yang belum pernah mengalaminya? Hahaha.......tidak mau mengakui ya? Ya, hampir semua wanita pernah mengalami keadaan seperti ini, bahkan mungkin sampai dengan saat ini masih punya kesulitan untuk mengendalikan ”penyakit” lapar mata ini.

Apa mungkin sich, penyakit lapar mata ini dikendalikan atau bahkan dihilangkan sama sekali? BISA DIKENDALIKAN dan MUNGKIN UNTUK DIHILANGKAN.
Bagaimana caranya?

Saya akan berbagi pengalaman mengendalikan penyakit lapar mata untuk belanja ini, karena kalau lapar mata untuk makan, tentu akan berbeda cara mengendalikannya.
Ada beberapa cara yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini, yaitu:
• Buat standard kebutuhan diri baik dalam belanja bulanan maupun tahunan. Standard ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi yang paling utama, untuk kaum wanita adalah busana dan asesoriesnya, sedang untuk pria adalah barang-barang otomotif dan elektronik.
• Buat batasan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Anda harus membuat batasan yang bisa ditolerir untuk memenuhi kebutuhan tersebut, jika anda menyesal setelah membeli, maka anda sudah melewati batas toleransi yang anda buat.
• Kurangi kebiasaan windows shopping (jalan-jalan ke pusat perbelanjaan). Kebanyakan penyebab kita tidak bisa mengendalikan penyakit lapar mata, karena kita terlalu sering melakukan windows shopping
• Kendalikan diri saat windows shopping. Kuatkan niat diri, bahwa anda hanya sekedar ingin windows shopping bukan untuk membeli barang.
• Bawa uang secukupnya untuk kebutuhan bayar parkir, transport atau makan minum.
• Tinggalkan kartu debet dan kartu kredit saat anda windows shopping
• Bila tertarik pada barang saat windows shopping jangan langsung membeli, tapi pulang dan pikirkan lagi dalam satu minggu akan untung ruginya membeli barang tersebut
• Bila satu minggu kemudian, masih kuat keinginan untuk membeli, carilah barang tersebut di tempat lain yang harganya lebih murah
• Batasi kepemilikan kartu kredit, memiliki kartu kredit lebih dari satu, membuat anda lebih mudah memutuskan untuk belanja. Ingat belanja dengan menggunakan kartu kredit bukan berarti lebih hemat, anda hanya diperkenankan membayar tidak pada saat melakukan transaksi, tetapi pada saat anda menerima tagihan.
• Kurangi pemakaian kartu kredit. Keseringan melakukan pembayaran dengan kartu kredit akan menggoda anda untuk menggeseknya saat berbelanja, karena anda tidak merasa mengeluarkan uang pada saat berbelanja tersebut.
• Mulailah belanja di pasar/pusat grosir. Barang yang sama anda temukan di mall/pusat perbelanjaaan, sering bisa anda dapatkan di pusat grosir dengan harga lebih miring. Dipusat grosir juga anda akan menemukan banyak pilihan dengan harga yang tentu saja lebih menghemat anggaran belanja anda.
• Kurangi menonton iklan barang konsumsi baik di media cetak maupun elektronik. Kebiasaan melihat iklan, akan membuat anda tertarik untuk memiliki barang yang diiklankan, dan apabila anda tertarik lalu membeli, memang itulah tujuannya produsen tersebut memasang iklan.

Semoga anda sukses mengendalikan lapar mata anda.

Tidak ada komentar: