Rabu, 13 Januari 2010

Pertumbuhan ekonomi 2010


Disaat masyarakat masih pro dan kontra, setuju dan tidak setuju, positif dan negatis, optimis dan pesimis mengenai mulai berlakunya ACFTA per 1 Januari 2010. Pemerintah dan Kadin menyikapi positif dengan merevisi target pertumbuhan menjadi lebih tinggi

Pada akhir tahun kemarin pertumbuhan masih belum mempertimbangkan secara matang efek ACFTA ini mungkin ya, sehingga perlu ada revisi pada awal tahun ini. Semoga saja revisi ini, karena baik pemerintah maupun Kadin melihat dampak positif yang lebih besar pada dunia usaha


Sebagaimana yang dilansir dalam berita detik finance kedua institusi ini merevisi target pertumbuhan tahun 2010 ini.
Sebagai bentuk optimisme dunia usaha dalam negeri pada tahun ini, Kadin telah merevisi target pertumbuhan ekonomi tahun 2010 ke arah yang lebih optimis dari proyeksi roadmap kadin sebelumnya yaitu dari 5,4%-5,9% menjadi 5,4%-6,5%.

"Target pemerintah 4,5% menjadi 5,5% itu alamiah karena alamiahnya seperti itu, tapi harus lebih tinggi pertumbuhan ekonomi (6,5%)," kata Faisal.

Faisal menjelaskan optimisme ini didasarkan dari optimisme pertumbuhan proyeksi investasi sebesar 8,6% dari roadmap Kadin yang hanya 7,5%.

Hal ini ditopang oleh adanya proyeksi pertumbuhan kredit perbankan hingga 20% dari pelaku perbankan, peningkatan arus penanaman modal asing langsung, perbaikan kualitas belanja modal pemerintah dan percepatan proyek-proyek infrastruktur.

Perubahan asumsi pertumbunan ekonomi 2010 versi Kadin ini juga mempengaruhi proyeksi pertumbuhan sektor lainnya seperti manufaktur dari 3,9% menjadi 5%, sektor konstruksi dari 6,9% menjadi 7,5%, hotel dan restoran dari 5,7% menjadi 6,5%, namun yang turun hanya sektor finansial yang diturunkan dari 7,4% menjadi 6,9%.

Semoga bisnis kita tahun 2010 semakin maju, jumlah pengangguran menurun, angka kesejahteraan meningkat. amin.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Ya betul mbak? Saya juga sangat tidak setuju dengan ACFTA, sy khawatir produk dari Cina membanjiri Indonesia dengan harga yg murah. Otomatis produk dlm negri mngalami kebangkrutan bahkan bisa gulung tikar. Lalu diikuti dgn PHK, ini otomatis akan menambah pengangguran.