Rabu, 30 Juni 2010

Pentingnya Alokasi Aset (tulisan 5)


Setelah kita bahas tentang alokasi aset, tulisan ini kita bahas tentang diversifikasi.

Diversifikasi
Wikipedia member gambaran diversifikasi dalam topic bahasan manajemen investasi.

Manajer pengelola dana dengan memperhatikan latar belakang alokasi aset, akan mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi aset sesuai profil risiko nasabahnya dan membuat daftar perencanaan penempatan investasi yang sesuai. Daftar tersebut akan menunjukkan persentase penempatan dana pada masing-masing saham atau obligasi.



Teori diversifikasi portofolio ini diperkenalkan oleh Harry Max Markowitz [2] dan efektivitas dari diversifikasi ini membutuhkan manajemen korelasi antara imbal hasil dan tingkat pengembalian modal, isu internal terhadap portofolio bersangkutan, korelasi silang antara tingkat pengembalian.

Setelah melakukan diversifikasi awal (membagi pilihan jenis investasi) maka Anda perlu melakukan diversifikasi lebih lanjut yaitu:
  • Bagi dana saham Anda pada beberapa sector ekonomi yang menjanjikan potensi keuntungan bukan yang Anda masih ragu akan potensi keuntungannya.
  • Pilih reksadana yang Anda beli dalam beberapa jenis seperti reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, reksadana campuran, reksadana terproteksi, reksadana index, atau kalau Anda termasuk orang yang super wealthy Anda bisa memilih reksadana dengan tujuan khusus (RDTK) atau reksadana terbaru yaitu Exchange Trade Fund (ETF) (Lebih detil bisa dibaca pada artikel “mencicip legitnya reksadana” pada edisi LPP.com sebelumnya.
  • Anda bisa juga membeli obligasi ritel yang diterbitkan pemerintah dengan risiko sangat rendah

Selamat mencoba mengalokasikan asset Anda yang berharga.

Tidak ada komentar: