Rabu, 30 Juni 2010

Pentingnya Alokasi Aset (tulisan 4)


Alokasi asset
Dalam kamus Wikipedia, menjelaskan alokasi asset dengan berbagai golongan aset adalah obligasi, properti, derivatif dan komoditi, dimana manajer investasi dibayar jasanya untuk melaksanakan penempatan investasi pada berbagai asset ini. Berbagai golongan aset ini memiliki dinamika pasar yang berbeda-beda dan saling mempengaruhi satu sama lainnya, sehingga penempatan dana investasi pada berbagai aset tersebut dapat membawa pengaruh signifikan pada performa investasi.

Elvyn G Masassya mengatakan alokasi asset pada hakekatnya adalah investasi dengan melakukan klasifikasi yang berbeda untuk tiap jenis asset. Klasifikasi ini meliputi: Jenis investasi, Jumlah investasi, Risiko, Potensi keuntungan, Jangka waktu, dan Cara mengelola investasi (aktif atau pasif).



Anda bisa memilih investasi di sector riil atau berinvestasi “kertas berharga” tapi jangan kaget kalau kertas Anda semula bernilai jutaan bahkan milyaran berubah menjadi seharga kertas tisu seperti yang diumpamakan oleh Sandiaga.

Pilihan alokasin asset harus disesuaikan dengan tujuan investasi Anda, apakah Anda seperti pada umumnya investor yang menginginkan return yang besar dari setiap jenis investasi Anda, dan kalau bisa return tinggi diperoleh dalam jangka pendek atau Anda menginginkan return yang stabil dalam jangka panjang. Tujuan investasi yang berbeda akan menghasilkan strategi alokasi aset (portofolio investasi) yang berbeda.

Selain itu, investasi yang dipilih harus juga disesuaikan dengan kebutuhan Anda akan dana tersebut. Prinsip dasarnya: “Makin panjang dana investasi dibutuhkan, Anda dapat semakin agresif dalam berinvestasi, sebaliknya, semakin pendek dana investasi dibutuhkan, investasinya harus semakin konservatif”.

Sehingga setelah tujuan investasi ditetapkan, barulah memilih alokasi asset investasi yang relevan sekaligus memperhitungkan ekspektasi serta risiko yang ada disetiap pilihan investasi. Dengan mengetahui karakter risiko (risk averter, moderate, risk seeker), Anda dapat menentukan jenis investasi yang sesuai, sehingga investor tersebut dapat terhindar dari pengambilan risiko yang terlalu tinggi dan/atau terlalu rendah dari karakternya.

Apabila Anda hendak melakukan investasi secara aktif dan dilakukan sendiri, yang berarti keberhasilan dan kegagalan investasi Anda tidak sepenuhnya tergantung pada pergerakan pasar, tetapi lebih kepada diri Anda dalam mengambil inisiatif. Secara umum urutan risiko dan return dari yang paling aman untuk dipertimbangkan dalam berinvestasi adalah sebagai berikut:
• Deposito
• Obligasi pemerintah
• Property
• Saham
• Benda koleksi (seni, prangko, barang antic)
• Future (produk derivatif)

Namun apabila anda memilih bermain secara pasif dimana kerugian dan keuntungan akan tergantung pada pasar. Pilihan bermain pasif ini bisa juga dilakukan dengan menyerahkan keputusan pilihan investasi pada orang lain (manajer investasi ataupun wealth manager) maka Anda bisa membeli reksadana ataupun produk-produk unit link, yang sudah menggabungkan investasi dengan asuransi.

Tidak ada komentar: