Kamis, 25 Februari 2010

Macam Reksadana (tulisan 5)


Ada beberapa macam reksadana yang bisa dipilih, secara umum ada 4 yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana campuran. Namun disini saya akan menyampaikan juga reksadana yang lain yaitu reksadana terproteksi, reksadana untuk tujuan khusus (RDTK), dan reksadana indeks.

1. Reksadana pasar uang. Investasi akan ditanamkan pada instrumen pasar uang seperti deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi (surat utang) berjangka waktu kurang dari satu tahun. Produk pasar uang memberikan hasil tetap berupa bunga, maka risiko penurunan nilai menjadi kecil.

2. Reksadana pendapatan tetap. Sebagian besar investasi ditanamkan ke dalam obligasi, sisanya kedalam saham dan instrumen pasar uang.

3. Reksadana saham. Investasi ditanamkan pada instrumen pasar saham. Saham mempunyai kemungkinan naik turun nilainya selama masa kepemilikan, sehingga risiko reksadana saham ini menjadi besar.

4. Reksadana campuran. Investasi ditanamkan di saham 50% dan obligasi 50%. Infovesta Utama yang dimuat dalam majalah investor Maret 2009, menggolongkan reksadana campuran kedalam jenis reksadana campuran agresif dan moderat. Reksadana campuran agresif atau campuran A, bila alokasi saham selama 12 bulan >60%, dan reksadana campuran moderat atau campuran B bila alokasi saham selama 12 bulan <60%.

5. Reksadana Terproteksi atau capital protected fund (CPF): reksadana terproteksi memberikan proteksi atawa perlindungan kepada investor. Apa yang diproteksi? Yang diproteksi adalah nilai investasi awal yang disetorkan oleh investor. Investasi awal investor akan tetap 100% pada saat jatuh tempo.

6. Reksadana Index: reksadana ini dijual dengan basis indek yang ada dibursa. Sebelum membentuk reksadana indeks, MI menentukan satu indeks tertentu yang akan dipakai sebagai acuan. Selanjutnya, MI akan menginvestasikan duit investor ke dalam saham-saham yang menjadi anggota indeks tersebut. Porsi investasi di dalam masing-masing saham tidak asal, melainkan harus sama dengan bobot masing-masing saham di salam indeks acuannya.

7. Reksa dana dengan tujuan khusus (RDTK). Investasi ditanamkan pada produk diluar pasar modal. Bentuknya bisa langsung ke sektor riil atau ke satu perusahaan tertentu. Reksa dana ini hanya diperuntukkan bagi investor sophisticated dan berkantong tebal (ultra high network individual). Dana yang dibutuhkan untuk RDTK minimal Rp 5 milyar, atau US$ 500.000 atau EUR 500.000. RDTK ini tidak ditawarkan secara terbuka kepada investor publik. Salah satu alasan NISP tidak mengeluarkan produk RDTK adalah karena rumitnya pengelolaan ini, meskipun Bahana TCW Investment telah meluncurkan RDTK untuk pelabuhan pada desember 2008 dengan jumlah penawaran Rp 325 milyar dan return minimal 20%.

8. Exchange Trade Fund (ETF): reksadana ini termasuk produk baru dari beberapa manajer investasi walaupun aturan tentang reksadana ini sudah di siapkan oleh Bapeppam LK sekitar akhir tahun 2006. ETF ini adalah merupakan kombinasi dari reksadana tertutup (closed-end mutual fund) yaitu investor tidak dapat menjual kembali pada perusahaan penerbitnya dan reksadana terbuka (open-end mutual fund) dimana investor bisa menjual kembali kepada penerbitnya. ETF biasanya mengacu kepada indeks saham.

Dengan beragam jenis reksa dana yang ada, maka sebelum menentukan produk mana yang akan dipilih anda harus mendapat info yang komplit dari penjual/penerbit reksa dana, bacalah prospektusnya dengan cermat.


Rabu, 24 Februari 2010

Bagaimana memilih Reksadana (tulisan 4)


Setelah membaca pembahasan sampai pada manfaat reksadana, mungkin sekarang anda tertarik untuk berinvestasi ke reksadana. Tetapi anda bingung bagaimana harus memulai, nach sebelum berangkat ke manajer investasi pilihan anda atau ke bank yang telah bekerjasama dengan manajer investasi, anda perlu membaca tip memilih reksadana dan hal-hal apasaja yang perlu anda perhatikan dalam berinvestasi di reksadana berikut.

Tips memilih reksadana
Sebagaimana pilihan investasi yang beragam yang bisa diambil oleh investor. Maka dalam memilih reksadanapun perlu beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diperhitungkan. Secara garis besar berikut 6 tips memilih reksadana dalam majalah investor maret 2009:
  1. Tentukan tujuan investasi dan jangka waktu investas.
  2. Kenali risk profile atau kemampuan menerima risiko
  3. Hitung kemampuan dana untuk berinvestasi. Berapa besar cicilan investasi yang bisa disisihkan setiap bulan secara berkala, selama jangka waktu investasi
  4. Lakukan alokasi aset untuk menyesuaikan profil risiko dengan target return. Pilih manajer investasi yang memiliki reputasi dan track record yang baik. Pilih produk sesuai dengan point 1-3. Prediksi return reksadana sangat beragam. Lihat table.
  5. Lakukan rebalancing portofolio minimal setahun sekali. Melalui rebalancing portofolio, investor bisa mengoptimalkan keuntungan dan meminimalisasi risiko
  6. Disiplin dalam berinvestasi. Apabila investor sudah menargetkan menyisihkan sejumlah dana tertentu setiap bulan, lakukan secara berkala, jangan berhenti. Jadikan cicilan investasi sebagai prioritas

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi di reksadana
disebarkanoleh Bank Indonesia sebagai bagian dari Program Edukasi Masyarakat dalam rangka Implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia sebagai berikut:
  1. Reksadana bukan merupakan produk bank, sehingga tidak dijamin oleh bank, serta tidak termasuk dalam cakupan objek program penjaminan pemerintah atau penjaminan simpanan.
  2. Semakin tinggi potensi keuntungan yang dapat Anda raih, semakin besar pula risiko hilangnya nilai investasi Anda.
  3. Pastikan memperoleh Bukti Kepemilikan Unit Penyertaan.
  4. Pastikan memiliki hak untuk menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaannya, kepada Manajer Investasi.
  5. Dapatkan laporan posisi Nilai Aktiva Bersih dari Unit Penyertaan dan laporan tahunan posisi penyertaan serta pembaharuan prospektus.
  6. Ketahui dan pahami rencana investasi portfolio yang akan ditanam dari produk Reksadana baik potensi hasil dan risiko dengan membaca prospektus secara cermat.
  7. Pahami tujuan rencana keuangan pribadi dan pemilihan produk sesuai dengan profil risiko.
  8. Tetap menyediakan dana yang cukup dan menabung secara teratur untuk mengantisipasi timbulnya risiko investasi.
  9. Pilih jangka waktu investasi yang sesuai dengan rencana keuangan Anda dan jangan mudah terpengaruh pendapat orang lain, serta berpikir dan bertindak realistis dalam berinvestasi.
Pastikan Anda membaca syarat dan ketentuan dari setiap produk perbankan yang akan Anda gunakan! Informasi lebih lanjut dapat dilihat di website Bank Indonesia.

Senin, 22 Februari 2010

Apa sih manfaat Reksadana (tulisan 3)


Setelah tahu apa itu reksadana dan bagaimana sejarahnya sampai bisnis reksadana berkembang seperti sekarang ini, mungkin terpikir kemudian kenapa aku harus memilih reksadana? Kenapa aku tidak menabung saja, khan tidak perlu repot-repot dan pening-pening mikirin sudah berapa uangku sekarang karena uang akan otomatis bertambah direkening bank kita.

Ada beberapa manfaat dari reksadana dikemukakan para pakar akademisi maupun praktisi. Wikipedia menyebutkan ada beberapa manfaat yang menjadikan reksadana sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik antara lain:
  1. Dikelola oleh manajemen professional: pengelolaan portofolio suatu reksadana dilaksanakan oleh Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana.
  2. Diversifikasi investasi: diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau kekayaan Reksadana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar.
  3. Transparansi informasi: reksadana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.
  4. Likuiditas yang tinggi: agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, investor dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya.
  5. Biaya Rendah: karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi
Setelah tahu manfaat reksadana, apakah terbersit keinginan untuk mencicipi legitnya reksadana? Atau masih ada ganjalan yang belum terjawab? Kalau memang belum merasa mendapat informasi komplit reksadana, tunggu tulisan berikutnya.

Kamis, 18 Februari 2010

Bilakah Yunani kembali bersinar


Dubai sudah mulai kendor disorot dunia karena penyelesaiannya lebih cepat dan efeknya tidak berlarut-larut bagi negara lain, berbeda dengan permasalahan ekonomi Yunani negeri nan eksotis ini. Dilain sisi juga Dubai diurus oleh Uni Emirat Arab yang relatif beritanya tidak segencar Uni Eropa yang membawahi Yunani.

Berita sedih dilansir bisnis Indonesia yang menulis Pemimpin Uni Eropa (UE) gagal meyakinkan investor obligasi bahwa Yunani dapat mengatasi masalah anggarannya.

Kegagalan itu menyebabkan imbal hasil surat berharga Yunani berdurasi 2 tahun masih di atas 5%, angka tertinggi di kawasan Euro, meskipun pejabat UE mendesak negara itu mengurangi defisit anggaran pada pekan ini.

Premi terhadap investor dipertahankan di atas 4% agar investor tidak melepas surat berharga pengganti sekuritas acuan Jerman itu.

Angka ini terbesar sejak negara Mediterania bergabung menggunakan euro. Imbal hasil itu juga lebih dari 10 kali lipat atau 35 basis poin di atas rata-rata imbal hasil surat berharga sejenis sejak 1 dekade terakhir.

Setelah memicu imbal hasil naik ke posisi tertinggi sejak 10 tahun terakhir, investor obligasi mengawasi tekanan UE dalam mendukung Yunani.

Ahli strategi papan atas di Societe Generale SA Albert Edwards pada 12 Februari mengatakan jika tidak mampu membatasi defisit yang mencapai empat kali di atas batas maksimum UE, euro akan terus melemah, seperti yang pernah terjadi akibat kondisi di Portugal dan Spanyol.

Waspadai produk ilegal terkait ACFTA


Lagi-lagi ini adalah tulisan akan kegelisahanku terhadap kesiapan negara ini menghadapi ACFTA. Selama ini kita dihadapkan berita pemusnahan barang-barang ilegal masuk kenegeri ini. Bahkan kalau untuk komoditi gula perlu acara sidak-sidak dan menemukan berton-ton gula ilegal digudang. Belum juga masalah ini terselesaiakan secara tuntas, kini kita dihadapkan dengan maraknya barang ilegal dari China.

Sekarang bagaimana dengan adanya ACFTA yang tidak memberikan jaminan atas legalitas produk.

Apa yang harus kita lakukan, Direktur Lembaga Perlindungan Konsumen Surabaya Paidi Prawiro Redjo mengatakan sebelum ada ACFTA, tidak sedikit produk ilegal impor yang beredar di Indonesia, apalagi setelah adanya perdagangan bebas seperti itu, sebagaimana dilansir dalam bisnis Indonesia hari ini.

Salah satu upaya untuk membendung hal tersebut adalah masyarakat sendiri untuk berhati-hati terhadap maraknya peredaran produk ilegal. Dia mewanti-wanti agar konsumen waspada terhadap serbuan barang ilegal dari sejumlah negara anggota ACFTA. “Sejauh ini perdagangan bebas tersebut tidak memberikan jaminan legalitas terhadap produk yang akan diperdagangkan antarnegara,” ujarnya di Surabaya hari ini.

Menurut Paidi, pengawasan terhadap produk ilegal di di lapangan masih minim. Bukan saja di Indonesia tetapi juga di masing-masing pelabuhan di negara-negara Asean maupun China juga lemah dan berpotensi terjadinya peningkatan penyelundupan.

“Tidak ada jaminan 100% barang yang masuk itu legal. Jadi konsumen mesti mengantisipasi sendiri ketika membeli,” tambahnya.

Setidaknya konsumen harus memperhatikan atau kritis ketika membeli produk-produk, misalnya dengan meminta kartu garansi serta jeli melihat tanda-tanda keabsahan dari produk bersangkutan.

“Satu tanda yang juga bisa dijadikan jaminan bahwa produk itu legal adalah petunjuk atau cara pemakaian yang menggunakan bahasa Indonesia dalam kemasannya.”

Ayo kita lindungi produk dalam negeri dengan membeli produk legal. Memang sering kita temui produk ilegal lebih murah, tetapi kalau kita tidak mencintai produk kita sendiri dan lebih suka membeli produk ilegal, maka pelan tapi pasti industri kita akan mati tergencet laju barang-barang ilegal.

Apa itu Reksadana (tulisan 2)


Aku masih terngiang komentar kolegaku dan merenungkan arti komentarnya "tidak boleh nulis itu, kalau tidak bermain". Apakah dia berpikir saham sama dengan reksadana, karena yang dia tunjuk adalah sososk kolegaku yang getol bermain saham. Rasanya koq tidak mungkin, karena yang berkomentar itu akuntan seniorku. Lha sebenarnya apa sich reksadana itu? Koq sampai ada yang bingung membedakan antara saham dan reksadana.

Apa itu reksadana.
Menurut kamusnya Wikipedia yang bisa diunduh di http://id.wikipedia.org/wiki/Reksadana disebutkan Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.

Walaupun memiliki risiko, produk reksadana cukup digemari di Indonesia bahkan pertumbuhan reksadana diperkirakan semakin sehat dan bongsor seperti istilah yang dipakai KONTAN, bahkan sudah ada 15 reksadana baru yang sedang antre untuk mendapatkan izin terbit dari Bapepam-LK.

Sebagai investor, kita perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang investasi dan reksadana dulu sebelum terjun berinvestasi dalam reksadana, jangan hanya terbujuk rayu dari kata-kata salesnya saja yang biasanya memang cantik-cantik dan pandai memikat calon investor, jangan pula sampai terjebak milih reksadana bodong seperti Antaboga yang ramai dibicarakan tahun lalu.

Memakai ilmunya Sun Tzu dalam bukunya Art of War, “If you know the enemy and know yourself, you need not fear the result of a hundred battles”.

Sejarah reksadana
Kemunculan produk-produk keuangan termasuk reksadana sering menjadi barometer perkembangann investasi disuatu negara.

Reksadana termasuk produk keuangan yang baru muncul pertengahan tahun 1996 di Indonesia, tetapi ada yang menyatakan produk pertama reksadana berupa sertifikat danareksa yang dikeluarkan tahun 1976, meski dalam sejarahnya sudah lahir tahun 1744 di Belanda dan berkembang menjadi reksadana modern di Boston tahun 1924.

Dengan munculnya reksadana, maka dunia keuangan dan investasi di negeri ini menjadi lebih bergairah untuk berkembang bahkan mengalami pertumbuhan pesat selama tahun 2006 dan 2007, sebelum akhirnya prahara datang.

Belakangan industri reksadana mulai menurun seiring penurunan pasar uang dan pasar saham. Anjloknya nilai saham yang bertubi-tubi, membuat return reksadana ikutan anjlok, terutama yang merasakan efeknya adalah reksadana saham.

Beberapa praktisi reksadana memprediksikan bisnis reksadana berprospek cerah, meski bukan berarti tanpa kendala sama sekali.

Rabu, 17 Februari 2010

Sekilas reksadana (tulisan 1)


"Apa sekarang sudah mulai main saham seperti pak Budi?" sapa kolegaku saat kami ketemu dalam peringatan lustrum lembaga awal bulan ini.
"Belum" jawabku
"lho kenapa nulis tentang saham, tidak boleh begitu" sambungnya sesudah beliau tahu ada artikelku dimuat dimajalah kantor.
Bengonglah aku dibuatnya.
Aku merenung percakapan itu semalaman, apakah orang masih rancu ya perbedaan antara saham dan reksadana. Apakah masih banyak ya, orang diluar sana yang menganggap reksadana sama dengan saham.

Aku akan menulis topik reksadana dalam blog ini secara serial, sebagaimana tulisan sebelumnya tentang manajemen risiko dan wealth management. Mudah-mudahan bisa sedikit membantu memahami apa itu reksadana. Seperti juga pernah aku terima pertanyaan tentang reksadana di selah satu milist yang kuikuti.

Tahun kerbau telah berlalu berganti dengan tahun macan. Kerbau yang lamban namun kuat membajak sawah berganti dengan macan yang trengginas. Maka tidaklah diragukan kalau beberapa ekonom dan pengamat mengemukakan pandangan optimis akan pertumbuhan ekonomi ditahun macan ini. Memang kelabu Dubai world yang menaikkan suhu perbankan Eropa, mendungnya perbankan Austria dan Yunani, serta masih suramnya perekonomian uwak Sam masih memoleskan tintanya di jagat ekonomi dunia. Namun itu tidak menghadang langkah PTPN 3 dan 4 untuk go public serta 3 BUMN lain seperti yang disampaikan oleh Meneg BUMN dipenghujung tahun kerbau lalu.

Ya, prospek emas hijau kembali berkilau begitupun legitnya emas putih kembali mennggigit, meski produksi CPO ditahun 2010 akan tumbuh 7,8% dibawah pertumbuhan tahun 2007 sebesar 12,8% (riset kontan). Sedangkan produksi gula yang tidak memenuhi target produksi tahun 2009, kondisi ini memberi kesempatan bagi produsen (PTPN) untuk melakukan impor yang akan berakhir di April 2010, seperti yang disampaikan Mendag beberapa saat lalu.

Ditahun macan ini, diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai kisaran 5,3% hingga 6%, LIPI memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,9%. Untuk mencapai pertumbuhan sebesar itu tentu saja dibutuhkan investasi yang juga besar. Ekonom dari Universitas Indonesia Chatib Basri dalam sebuah presentasinya mengatakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 1% dibutuhkan investasi sebesar 4,5% APBN. Salah satu andalannya adalah sektor swasta dan pasar modal, yang tahun ini rencananya akan diramaikan oleh pendatang baru dari BUMN termasuk PTPN.

Pingin berinvestasi dengan ikut memiliki saham PTPN tapi tak punya kesempatan untuk membeli. Jangan kuatir, masih banyak saham yang bisa dibeli. Tidak paham dengan saham jangan kuatir, masih banyak kesempatan untuk berinvestasi. Tidak punya uang banyak, jangan kuatir, ada investasi yang bisa dimulai dengan dana satu juta rupiah. Yach, tahun macan tahun optimis, kita tidak perlu memperbesar rasa khawatir yang tidak perlu.

Pernah mendengar ungkapan “don’t put you eggs in one bascket”. Ya, ungkapan ini sering terdengar kalau kita berbicara topik investasi dan risiko. Begitupun ungkapan ini juga berlaku dalam jagat wealth management. Tidak perlu takut membeli produk investasi. Begitu banyak ragam investasi yang bisa diambil, dari yang paling sederhana atau tradisional sampai yang modern ataupun sudah sophisticated. Satu hal pasti, tidak ada resep mujarab untuk investasi paling mak nyuuus, meminjam istilah pak Bondan Winarno dengan wisata kulinernya. Karena setiap individu punya preferensi akan risiko yang berbeda, sehingga pilihan investasi paling mak nyuus buat satu orang akan berbeda pada orang yang lain.

Sebagai pilihan bagi pemula yang pingin berinvetasi, salah satu pilihan umum adalah reksadana (mutual fund), salah satu produk investasi yang akan terasa manis ditahun macan ini. Namun sebelum mengambil keputusan investasi atau reksadana apa yang akan diambil sebaiknya tetapkan dulu tujuan investasi anda, kenali juga profil risiko diri, apakah termasuk yang suka mengambil risiko, atau termasuk yang tidak suka bermain risiko. Orang yang senang atau berani mengambil risiko akan berani mengambil investasi dengan risiko tinggi seperti saham, sedang yang tidak suka bermain risiko akan cenderung mengambil investasi yang aman seperti deposito atau ORI. Dalam ilmu manajemen risiko berlaku prinsip semakin tinggi result yang diperoleh akan semakin besar risiko yang ada sampai dengan batas tertentu.


IPO PTPN batal


Setelah gencar disiapkan dan digodog IPO (go public) tiga PTPN yaitu PTPN 3, 4 dan 7 sampai dengan awal tahun ini, minggu lalu dalam rapat kerja antara Kementerian BUMN dan Komisi VI DPR di Jakarta, Kementerian BUMN memastikan membatalkan rencana melepas saham perdana PTPN 3, 4 dan 7 seperti dilansir Bisnis Indonesia kamis 11 februari 2010.

Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, menyatakan pihaknya akan melakukan pembenahan terhadap seluruh BUMN perkebunan terlebih dahulu dengan cara pengelompokan kembali (regrouping). Dengan pengelompokan berbasis komoditas, perusahaan pelat merah yang menggarap perkebunan (14 PTPN dan RNI) nantinya terbatas pada empat atau lima perusahaan saja, misalnya BUMN karet, BUMN sawit, BUMN gula, BUMN teh, atau BUMN kakao. Opsi regouping berdasarkan komoditas tersebut dikaji selain opsi regrouping berbasis wilayah (region) yang sudah pernah diwacanakan beberapa waktu lalu,lanjutnya.

Yang perlu kemudian dilakukan dan dihasilkan adalah blue print yang jelas dan keputusan yang tegas. Pada jaman pemerintahan Soeharto wacana regrouping ini pernah pula dilontarkan dan dibahas. Mudah-mudahan kali ini, wacana yang dilontarkan kembali pak Meneg BUMN bisa menjadi solusi manjur atas kinerja perusahaan pelat merah.

Beberapa saat lalu, organisasi perusahaan pelat merah ini sempat digodog untuk menjadi holding, bahkan menurut tulisan bisnis Indonesia tersebut, rencana holding selama 10 tahun terakhir senantiasa timbul dan tenggelam seiring dengan pergantian pemerintahan.

Biaya penggodogan rencana IPO maupun holding tidaklah sedikit, kalaupun toh akhirnya kedua rencana itu batal semua berganti dengan regrouping, mudah-mudahan tambahan kinerja yang dihasilkan dalam regrouping bisa menutup biaya persiapan perubahan organisasi plat merah ini, bahkan kinerjanya menjadi cemerlang secermerlang bintang dilangit.

Mari kita dukung rencana pemerintah untuk meningkatkan kinerja perusahaan perkebunan pelat merah dengan melakukan yang terbaik dalam pekerjaan kita mulai dari yang kecil, mulai dari sekarang dan mulai dari diri sendiri, menyitir himbauan Aa Gym yang gencar dilontarkan beberapa tahun lalu.


Sabtu, 13 Februari 2010

Yunani ooohh Yunani


Setelah aku menulis rasa terkejut campur heran akan kesulitan ekonomi Dubai, kini aku tergelitik untuk nulis kesulitan ekonomi negeri nan eksotik Yunani, kubilang eksotik, karena sangat kuimpikan bisa kukunjungi suatu saat nanti, semoga tidak gagal lagi sebagaimana rencanaku kesana 13 tahun lalu.

Yunani yang penuh legenda cukup menghentak mata dunia ketika tahun 2004 menjadi penyelenggara olimpiade, semua mata terpana akan kecanggihan acara pembukaan maupun penutupan olimpiade begitu pula dengan kecanggihan arena-arena perlombaan. Ternyata kecanggihan itu mahal harganya. Kecanggihan olimpiade 6 tahun lalu, menjadi salah satu penyebab dari sekian banyak penyebab "kebangkrutan" Yunani.

Hutangnya menumpuk sekitar 300 milyar euro, kelompok uni eropapun dibikin blingsatan oleh krisis yang melanda Yunani ini, bahkan indeks IHSGpun bergolak karena konstraksi ekonomi Yunani.

Detik Finance menulis berita kalau Komisi Eropa telah menyetujui rencana anggaran Yunani untuk mengatasi defisit anggaran negara tersebut yang mencapai 13%. Konsekuensinya UE akan mengawasi Yunani secara ketat, demikian dipantau detikfinance siang ini.

Negara-negara anggota UE hanya boleh mengalami defisit anggaran maksimal 3% untuk menjaga stabilitas kurs mata uang Euro. Akibat krisis ekonomi global, hampir semua negara UE melampaui norma ini, namun Yunani terparah. Buntutnya, Yunani mengalami kesulitan mencari tambahan utang. Dikhawatirkan situasi ini akan menyeret negara-negara UE yang lemah.

Yunani kini melakukan sanering dengan membekukan gaji pegawai, menaikkan beberapa jenis pajak, menunda usia pensiun dan memangkas anggaran militernya.
Mari kita tunggu hasilnya

Rabu, 03 Februari 2010

Kenapa barang China bisa murah


Aku teringat komentar Sofyan Wanadi saat dikonfirmasi bahwa kita tidak mungkin berkompetisi melawan produk China. Dia bilang: "Lupakan saja. Seluruh dunia sudah tidak tahan. Jepang, Korea, Amerika, Eropa apalagi Indonesia. Semua memberi proteksi terhadap barang-barang China melalui macam-macam cara, terutama melalui standar nasional industrinya. Barang tidak bisa masuk kalau tidak bisa memenuhi standar kualitas mereka. Di Indonesia ini, yang masuk barang rongsokan semua."

Ya, bagaimana kita bisa bersaing melawan gempuran produk China, bahkan ada sebuah koran yang menulis bahwa CD bekaspun akan berbondong-bondong menggelontor pasar Indonesia. Sungguh sebuah ironi, kalau hal ini benar-benar terjadi.

Jangan tanya soal harga pada China, mereka sudah wealth management slogan minded "PALUGADA" apa lu minta, gua ada...sebuah pelayanan yang well service.
kalau kau punya duit sejuta dia akan bikin barang seharga sejuta, kalau kau minta barang berkualitas, dia juga akan memenuhinya dengan barang yang berkualitas sesuai permintaan. Soal kualitas, jangan kuatir mereka punya rangkin kualitas yang bertingat, dari yang paling top sampai yang paling amburadul. So, apa mau dilawan.

Pertanyaannya kemudian, kenapa bisa murah. Koran temu menyebutkan 7 alasan kenapa barang China bisa murah, yaitu:
1. memaksimalkan peran UKM
2. infrastuktur mendukung
3. insentif ekspor
4. produktivitas buruh tinggi
5. produksi dalam jumlah besar
6. regenerasi mesin tua
7. dukungan industri komponen

Nach, bagaimana sekarang kita bisa bahu membahu melawan gempuran produk China ini, jangan sampai kita hanya ribut mempermasalahkan kesalahan masa lalu, yang juga tidak bisa diselesaikan dengan memuaskan banyak pihak. Ayo, kita bangkit.