Kamis, 26 November 2009

Angka kemiskinan turun


Menjelang akhir 2007, perekonomian USA digoncang oleh permasalahan “skandal” subprime mortgage, perekonomian dunia ikut goncang karenanya.
Bahkan sampai dengan saat ini, menjelang akhir tahun 2009, perekonomian dunia belum bisa pulih benar. Malah, ada pengamat perekonomian dunia meramalkan puncak resesi ekonomi akan terjadi di tahun 2010.

Di belahan bumi Indonesia, presiden SBY, menyatakan bahwa dalam 2 tahun terakhir seluruh provinsi di Indonesia mampu menurunkan angka kemiskinan, dengan prosentasi berbeda. Prosentase tertinggi terjadi di Papua Barat dan Papua yang turun mencapai 4%. Angka pengangguran menurun di 31 propinsi, dengan tingkat penurunan pengangguran tertinggi terjadi di Sulawesi Tengah.

Di sisi lain, menkeu sekaligus pelaksana menko perekonomian Sri Mulyani menyatakan bahwa pada 2010 tidak ada lagi BLT (bantuan langsung tunai) diganti dengan program keluarga harapan dengan budjet Rp. 1,1 triliun, dalam konperensi pers nota keuangan dan RAPBN 2010 sebagaimana diangkat dalam tulisan beberapa media cetak dan elektronik, termasuk media Indonesia pada tanggal 4 Agustus 2009 lalu

Di belahan bumi Amerika, beberapa perusahaan tutup dan terjadi peningkatan pengangguran dimana-mana, bahkan beberapa perusahaan besar terpaksa memPHK (putus hubungan kerja) karena tidak adanya produksi sebagai akibat penurunan daya beli masyarakat. Pabrik mobil Chrysler yang begitu perkasapun terpaksa memPHK beberapa ribu karyawannya, meski petinggi perusahaan mengatakan bahwa ada kemungkinan mereka bisa bekerja kembali apabila ada peningkatan produksi.

Bagaimana ini bisa terjadi, aku tidak bisa menjelaskan secara hukum ekonomi atas paradox yang terjadi di negeri tercinta ini. Aku hanya bisa berharap, semoga angka-angka yang disajikan dan dipublikasikan adalah angka-angka yang benar-benar mencerminkan keadaan sebenarnya dilapangan, bukan sekedar angka statistik yang diolah dari pengumpulan data dari seluruh instansi terkait.

Semoga kesalahan penyajian data pada pidato pertanggungjawaban presiden beberapa tahun lalu tidak terulang dalam hal penyajian angka kemiskinan dan pengangguran.


Tidak ada komentar: