Kamis, 26 November 2009

Menapaki kesempurnaan financial

Minggu lalu kuterhenyak membaca tulisan praktisi keuangan Elvyn G Masassya di harian kompas mengenai kesempurnaan financial.

Sungguh membuka mataku yang selama ini sebatas berpikir dan betindak untuk kemerdekaan atau kemandirian financial. Ternyata Elvyn mengatakan bahwa ada tahapan berikutnya yang lebih bermakna yaitu kesempurnaan financial.

Kalau dalam kemandirian financial yang kita fokuskan adalah pemenuhan kebutuhan financial kita pribadi, maka dalam kesempurnaan financial, uang yang kita miliki memberi manfaat pada kita dan pada orang lain. Sungguh indah ya.

Andai semua orang berpikir untuk mengejar kesempurnaan financial maka angka kemiskinan Negara ini pasti akan menurun secara signifikan. Orang tidak hanya befikir hanya membayar zakat harta 2,5% tetapi mungkin akan berubah menjadi separo kekayaannya digunakan untuk membahagiakan orang lain.

Ya, kalau terlalu berat 50%, kita bisa bertahap untuk meningkatkan kemanfaatan harta kita untuk kebahagiaan orang lain. Mungkin menjadi 3%, kemudian 5% dan terus meningkat sesuai dengan tujuan kesempurnaan financial yang ingin dicapai.

Bagaimana bisa menapakinya? Elvyn mengatakan hanya perlu dua prinsip, yaitu:
Proses menuju kemandirian financial mesti dilakukan dengan cara dan kaidah yang layak dan Memaknai uang itu sendiri.

Jangan pernah berpikir atau merasa tidak cukup sehingga pengeluaran menjadi lebih besar dibandingkan dengan penerimaan.
Bila ingin meningkatkan penerimaan maka lakukan dengan perencanaan keuangan yang memiliki norma.

Kita tahu bahwa dengan membahagiakan orang lain, kita sendiripulalah yang dibuatnya bahagia. Percaya gak? Coba bayangakan, pada saat anda berniat untuk member seseorang yang anda rasa dia berada dibawah kita. Alih-alih dia menerima dan berterima kasih atas pemberian tetapi menolak tanpa permintaan ma’af ataupun menjelaskan alasan menolak. Bagaimana perasaan kita? Coba bayangkan kalau yang anda beri itu menerima dengan pancaran bahagia dan mengucapkan terima kasih dengan tulus.

Nach, indah khan kalau semua orang berlomba-lomba untuk mengejar kesempurnaan financial. Kita bahagia dan Negara ini akan kaya. Percayakah? Ayo, kita buktikan.


Tidak ada komentar: