Kamis, 18 Februari 2010

Apa itu Reksadana (tulisan 2)


Aku masih terngiang komentar kolegaku dan merenungkan arti komentarnya "tidak boleh nulis itu, kalau tidak bermain". Apakah dia berpikir saham sama dengan reksadana, karena yang dia tunjuk adalah sososk kolegaku yang getol bermain saham. Rasanya koq tidak mungkin, karena yang berkomentar itu akuntan seniorku. Lha sebenarnya apa sich reksadana itu? Koq sampai ada yang bingung membedakan antara saham dan reksadana.

Apa itu reksadana.
Menurut kamusnya Wikipedia yang bisa diunduh di http://id.wikipedia.org/wiki/Reksadana disebutkan Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.

Walaupun memiliki risiko, produk reksadana cukup digemari di Indonesia bahkan pertumbuhan reksadana diperkirakan semakin sehat dan bongsor seperti istilah yang dipakai KONTAN, bahkan sudah ada 15 reksadana baru yang sedang antre untuk mendapatkan izin terbit dari Bapepam-LK.

Sebagai investor, kita perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang investasi dan reksadana dulu sebelum terjun berinvestasi dalam reksadana, jangan hanya terbujuk rayu dari kata-kata salesnya saja yang biasanya memang cantik-cantik dan pandai memikat calon investor, jangan pula sampai terjebak milih reksadana bodong seperti Antaboga yang ramai dibicarakan tahun lalu.

Memakai ilmunya Sun Tzu dalam bukunya Art of War, “If you know the enemy and know yourself, you need not fear the result of a hundred battles”.

Sejarah reksadana
Kemunculan produk-produk keuangan termasuk reksadana sering menjadi barometer perkembangann investasi disuatu negara.

Reksadana termasuk produk keuangan yang baru muncul pertengahan tahun 1996 di Indonesia, tetapi ada yang menyatakan produk pertama reksadana berupa sertifikat danareksa yang dikeluarkan tahun 1976, meski dalam sejarahnya sudah lahir tahun 1744 di Belanda dan berkembang menjadi reksadana modern di Boston tahun 1924.

Dengan munculnya reksadana, maka dunia keuangan dan investasi di negeri ini menjadi lebih bergairah untuk berkembang bahkan mengalami pertumbuhan pesat selama tahun 2006 dan 2007, sebelum akhirnya prahara datang.

Belakangan industri reksadana mulai menurun seiring penurunan pasar uang dan pasar saham. Anjloknya nilai saham yang bertubi-tubi, membuat return reksadana ikutan anjlok, terutama yang merasakan efeknya adalah reksadana saham.

Beberapa praktisi reksadana memprediksikan bisnis reksadana berprospek cerah, meski bukan berarti tanpa kendala sama sekali.

Tidak ada komentar: