Rabu, 30 Juni 2010

Pentingnya Alokasi Aset (tulisan 2)


Apa sich faktor risiko yang ada. Ada banyak faktor, tapi tulisan ini hanya akan fokus pada faktor alokasi aset yang sudah diawali pembahasannya pada tulisan 1.
Kita perlu mencermati hasil penelitian yang dilakukan oleh Boston Consulting Group. Sejak Januari 2000, kelompok milioner dunia telah kehilangan 5,3 triliun dollar AS sebagai akibat pasar keuangan dunia yang cenderung menurun. Jumlah yang tidak sedikit, bahkan pendapatan/ Revenue dari wealth management telah terjun bebas sejak tahun 1999 sampai sebesar 14 persen.

Dikemukakan lebih lanjut bahwa permintaan yang terus meningkat terhadap wealth manager untuk segera melakukan revisi mengenai strategi investasi mereka di pasar-pasar mapan di Eropa dan Amerika Utara (GARP Risk Review, September/Oktober 2003).

Apakah artinya hal tersebut? Sebagai investor (berapapun besarnya uang yang Anda investasikan Anda layak bergelar investor), kita perlu lebih berhati-hati dalam melakukan investasi. Kalau para milioner yang kekayaannya dikelola oleh manajer investasi -sekarang merebak jabatan wealth manager- yang tangguh saja kehilangan kekayaannya akibat pasar keuangan dunia yang cenderung menurun apalagi kita yang sampai sekarang masih belajar berinvestasi.

Ada banyak factor yang menyebabkan seseorang sukses atau gagal dalam berinvestasi. Salah satu factor yang akan kita bahas dalam artikel kali ini adalah strategi atau cara mengalokasikan asset investasi. Faktor alokasi asset ini merupakan factor yang paling menentukan dalam kesuksesan berinvestasi.

Ambil contoh, Anda dan dua teman Anda mempunyai uang masing-masing Rp 100 juta. Lalu Anda bertiga mulai melakukan investasi. Teman Anda A menginvestasikan uangnya pada tanah, B dan Anda tidak menempatkan telur pada satu keranjang yang sama (Don’t put all eggs in one) yaitu menginvestasikan pada saham, obligasi dan reksadana.

Apakah hasilnya akan sama? Tentu saja berbeda, bahkan Anda dan B juga berbeda karena meskipun sama-sama melakukan investasi disaham, obligasi dan reksadana tetapi pilihan jenis saham, obligasi dan reksadananya berbeda.

Perbedaan jenis akan mempengaruhi return/hasil yang didapat. Diversifikasi merupakan pilar pertama dalam wealth management, melindungi dan menjaga kekayaan, yang dilakukan dengan diversifikasi, asuransi dan hedging.

Prinsip Investasi
Dalam berinvestasi ada 4 prinsip yang harus dipegang, yaitu:
Return and risk
• Time horizon
• Concentration and diversification
• Market timing and volatility

Tulisan mendatang akan kita urai satu demi satu

Tidak ada komentar: